“Senandung Lirih Sang Petani”
Karya: KasihSang Merpati
Aku terlukis sebagai Petani, Anakku…
Cangkul dan sabit adalah Sahabatku,
Tanganku kasar dan penuh Luka
Duri-duri tak berhenti bermukim di sela Jari-jariku
Tumitku terbelah bagai kerak Kelapa Tua
Aku terlukis sebagai Petani, Anakku…
Terkadang kumengadu pada langit tentang teriknya Matahari
Terkadang aku bersenandung bersama burung-burung tuk membunuh Waktu
Terkadang kuberbisik pada Angin tuk mengundang Senja
Lalu aku kembali ke depan kanvasku di rumah
Cangkul dan sabit adalah Sahabatku,
Tanganku kasar dan penuh Luka
Duri-duri tak berhenti bermukim di sela Jari-jariku
Tumitku terbelah bagai kerak Kelapa Tua
Aku terlukis sebagai Petani, Anakku…
Terkadang kumengadu pada langit tentang teriknya Matahari
Terkadang aku bersenandung bersama burung-burung tuk membunuh Waktu
Terkadang kuberbisik pada Angin tuk mengundang Senja
Lalu aku kembali ke depan kanvasku di rumah